Iya benar, ini bukan salah jurusan. Tapi second opinion. Pilihan dimana aku ambil ketika ptioritas utama belum tercapai bisa dibilang juga tidak tercapai. Memang second opinion ini jauh berbeda dengan yang aku jalani saat aku duduk dibangku Sekolah Menengah Atas yang mengambil jurusan IPA. Sekarang dunia yang aku jalani adalah dunia ekonomi. Cash flow, neraca, lap laba rugi, AJP, dll. Jadi teman sehari-hari. Ini mungkin adalah akibat dari tingginya egoku. Ego dimana saat aku SMA ambil jurusan IPA. Dan setelah lulus aku ingin jadi KADET AAL. Tapi Allah berkehendak lain. Namun demikian aku tetap yakin Allah pasti memberikan yang terbaik buatku. Aku bersyukur saat duduk dibangku SMP ada sedikit pelajaran dasar tentang pembukuan. Jadi sedikit-sedikit aku mengerti tentang pembukuan. Dan aku bersyukur juga rekan kerja dan bapak manager mau membimbingku. Sehingga aku jadi tidak merasa kesulitan dengan masalah pembukuan ataupun akuntansi. Kata pak manager "akuntansi itu seni". Kata-kata itu yang selalu aku ingat. Karena apa, aku suka dengan hal yang berbau seni. Sekarang inilah kenyataan yang aku hadapi. Intinya apapun yang aku lakukan, yang aku jalani. Aku harus tetap bersyukur. Dan buat adek-adek yang duduk dibangku SMA yang mau penjurusan. Pilihlah jurusan yang disukai dan yang dikuasai. Jangan memaksakan kehendak. Semua jurusan itu bagus dan baik. Yang penting adalah belajarlah dengan sungguh-sungguh. Berdo'a agar selalu diberi kemudahan sama Allah.
So, lakukan yang terbaik dari yang baik. See you on the top
Created by Smartphone Android
