2 KALI, DAN BELUM REZEKINYA

-->

Pendaftaran KADET AAL Pertama

Sedikit berbagi tentang perjalanan hidupku. Perjalanan hidup yang penuh liku – liku. Berjuang untuk menjadi yang terbaik dari yang baik. Rasanya seperti baru kemarin aku lulus SMA Negeri di kotaku, sebut saja SMAN 1 Pare. Tak terasa ternyata sudah setahun yang lalu. Waktu begitu cepat berlalu. Dimana tiap detik berkumpul menjadi menit, menit berkumpul menjadi jam, jam berkumpul menjadi hari, hari berkumpul menjadi minggu, minggu berkumpul menjadi bulan, bulan berkumpul menjadi tahun.

Kehidupan yang sebenarnya berawal ketika lulus SMA. Mau dibawa kemana hidup ini?. Kerja? Kuliah? Atau keduanya?. Yang pasti ingin yang terbaik untuk hidup ini.

Aku mencoba mengadu nasib untuk mendaftar KADET AAL. Ya KADET AAL adalah sekolah perwira Akademi Angkatan Laut. Beruntung aku masuk jurusan IPA. Karena yang bias masuk KADET AAL hanya lulusan SMA jurusan IPA. Sedikit flashback ke masa laluku. Aku dulu masuk jurusan IPA karena memang aku ingin masuk KADET AAL. Padahal aku akui kemampuanku dalam bidang IPA yang bias dibilang menonjol Cuma Matematika saja. Itupun tidak terlalu signifikan. Simplenya bisa mengikuti lebih baik daripada pelajaran lain. Meskipun begitu pelajaran lain yang masuk pelajaran inti dalam jurusan IPA tetap bisa mengikuti meski tak selancar Matematika.

Pendaftaran KADET AAL Kedua

Untuk pertama kalinya aku daftar KADET AAL. Tempatnya di kantor LAPETAL Malang. Singkat saja kelangkapan administrasiku ada yang kurang sehingga aku harus pulang untuk mengurus kekurangan tersebut dan kembali lagi untuk mendaftar apabila semua kelengkapan administrasi sudah terpenuhi. Selang satu hari kelengkapan administrasiku sudah aku lengkapai dan aku berangkat lagi ke kantor LAPETAL Malang untuk mendaftar KADET AAL. Alhamdulillah aku bisa dapat nomor mendaftaran. Aku mendapat nomor 74. Dalam benakku angka 74 bisa diartikan. 74 = Tujuan yang Tepat. Seminggu kemudian aku harus kembali lagi ke kantor LAPETAL Malang yang letaknya di dalam LANAL Malang untuk melaksanakan tes. Tes yang harus dilaksanakan antara lain. Tahap 1 terdiri dari tes kesehatan 1, psiko 1, kesehatan 2, dan psiko 2. Tiap melakukan tes langsung ada pengumuman siapa yang lolos ke tahap selanjutnya. Sebelum melangkah ke tahap 2, ada 1 tes yang harus dilakukan yaitu tes darah. Dan hasil tes darah itu akan diumukan sebelum melaksanakan tes tahap 2. Tes tahap 2 atau PANDA (Pantukhir Daerah) tersiri dari tes samapta(lari 12 menit, pull up, sit up, push up, shuttle run, dan renang), postur, dan Mental Ideologi (MI). Alhamdulillah perjuanganku bisa sampai ke tahap 2. Namun sayang, saat pengumuman tahap 2 dimana yang lolos akan lanjut ke PANPUS (Pantukhir Pusat). Aku gugur(belum lolos) karena dalam tes postur kakiku Xpsin 8cm. Rasa sedih dan kecewa yang muncul dalam hatiku. Tapi aku tidak boleh putus asa, anggap aja ini kesuksesan yang tertunda. Aku harus menerimanya dengan lapang dada. Aku pun pulang dengan menahan rasa sedih dan kekecewaanku..

Tak tersasa satu tahun berlalu. Aku tetap optimis ingin masuk KADET AAL. Pendaftaran KADET AAL pun di buka lagi tanggal 16 April 2012 sampai 4 Mei 2012. Dan tepat tanggal 17 April 2012 aku mencoba mendaftar lagi. Prosesnya pun sama seperti tahun lalu. Alhamdulillah aku pun sampai Tahap 2 lagi. Bagai disambar petir. Saat pengumuman pun aku kembali menerima kekecewaan lagi. Aku gugur(belum lolos) lagi. Penyebabnya pun sama seperti tahun lalu. Aku seperti kehilangan semangatku. Tapi Alhamdulillah ada keluargaku yang senantiasa memberiku semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Dan lagi ada perempuanku yang senantiasa selalu memberiku semangat. Aku pun bangkit dari keterpurukan. Dalam hatiku, tahun depan masih ada kesempatan lagi insya Allah. Tapi ada teman bapakku yang juga anggota TNI AL menyarankan kalau tahun berikutnya jangan daftar yang KADET AAL lagi. Daftar yang Bintaranya saja. Seketika itu ada rasa senang dan sedih. Senangny masih ada harapan aku untuk menjadi TNI AL, untuk mengabdi ke pada Negara. Sedihnya aku tidak bisa masuk KADET AAL. Aku pun menerimanya dengan lapang dada. Mungkin memang itu takdirku. Alhamdulillah Allah masih memberiku jalan untuk bisa jadi TNI AL. Ambil hikmahnya aja. Ini belum rezekinya. Percayalah Allah pasti punya rencana lain yang lebih baik lagi. Tetap semangat, optimis, ikhtiar dan berdo’a. Untuk hasilnya pasrahkan kepada Allah. Yang penting berusaha semaksimal mungkin.

Do The Best, God Take The Rest…