Jumat, 28 Juni 2013

Soto Ayam 'Eco', Ya Bok Ijo

Soto Ayam Bok Ijo
Soto ayam, pasti semua orang sudah tau. Namun untuk soto ayam yang satu ini. Beda dari soto ayam kebanyakan. Apa yang membedakan soto ayam ini dari yang lain? Dan apa menu - menu lain yang ada? Serta bagaimana rasanya? Simak reportase 'ulung' dari ChandraBj.


Soto ayam Bok Ijo, makanan legendaris Kota Kediri. Kenapa namanya 'Bok Ijo'? Kata emak saya dulu ceritanya Soto Ayam yang di prakarsai oleh Pak No Surono, yang berdiri sekitar tahun 60an. Letak jualannya dekat dengan 'Bok Ijo' dalam bahasa jawa yang artinya adalah jembatan hijau. Dari situlah muncul nama 'Bok Ijo'. Selain itu soto ayam bok ijo juga terkenal dengan nama soto tamanan. Itu karena letak berjualannya sekarang di area terminal tamanan Kota Kediri.


SiWelWel... Similikiti Weleh - Weleh...
Dilihat dari penampilan dan tata cara penyajiannya. Soto ayam Bok Ijo ini memang berbeda dari soto ayam lainnya. Satu porsi soto ayam di Bok Ijo disajikan dengan tiga mangkuk sekaligus. Satu mangkuk berisi nasi komplit dengan kuah soto dan daging ayam, satu mangkuk lagi berisi irisan kubis dan satu mangkuk yang terakhir berisi tauge(di Kediri disebut Capar) ditemani beberapa cabe rawit merah yang sudah dikukus. Semuanya sudah siap, saatnya meracik soto ayam Bok Ijo untuk disantap. Ambil secukupnya kubis dan tauge ke dalam mangkuk yang berisi nasi dan kawan - kawannya tadi. Bagi yang gemar makanan pedas. Ambil cabe rawit merah secukupnya yang sudah disediakan. Lumatkan perlahan pada pinggiran mangkuk dengan sendok. Satu lagi, kurang sedap nampaknya apabila makan soto tanpa jeruk nipis. Peras jeruk nipis ke dalam mangkuk, tambahkan kecap secukupnya. Campur terlebih dahulu supaya semuanya merata. Soto Ayam Bok Ijo siap untuk disantap. Untuk kuah memang lebih encer dari soto ayam lainnya. Namun itu yang membuat saat menyantapnya jadi lebih nikmat. Dan juga kuah sotonya yang dimasak di atas bara arang. Menambah citarasa yang hanya bisa dirasakan tanpa bisa mengatakan. Komposisinya yang tepat, sukses menggoyang lidah penikmatnya. 

Satu lagi nih. Di soto ayam bok ijo juga menyediakan menu lainnya. Seperti ayam bakar, uritan, dan lain - lain. Nah yang membuat saya penasaran adalah uritan. Apa itu uritan? Dan kenapa namanya uritan? Uritan itu adalah calon telur ayam yang masih muda dan masih belum bercangkang. Bentuknya bulat menyerupai kerikil. Rasanya yang jelas enak banget dah. Disajikan dengan cara meletakkan uritan di sela kerongkongan ayam. Tentunya kesemuanya itu sudah dibumbui sedemikian rupa dan juga dilumuri kecap secukupnya. Membuat mata tak berkesip memandanginya. Rasanya ingin segera melahap habis uritan itu. Oya sedikit catatan bahwa uritan tetmasuk jeroan ayam. Dan di negara - negara lain, jeroan itu tidak dikonsumsi. Karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Jadi bagi yang ingin menyantap uritan jangan berlebihan. Dan denger - denger ada mitos kalau perempuan itu gak boleh makan uritan. Terutama yang belum pernah punya anak. Katanya sih kalau perempuan belum pernah punya anak yang makan uritan bisa mandul. Terlepas dari mitos itu benar atau salah. Yang jelas uritan sangat enak dan patut dicoba saat berkunjung ke soto ayam bok ijo. Kalau Benu Buloe punya "LAaa to the Zizz = LAZIZ". Kalau saya punya "SiWelWel...". Apa itu? Similikiti Weleh - Weleh...

Kalau main ke Kediri jangan lupa mampir di Soto Ayam Bok Ijo. Nikmati makanan legendaris asli Kediri. Soto Ayam 'Eco'(enak), Ya Bok Ijo... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ganlob.Com